Kamis, 24 Januari 2013

Novel LDR 12 ( Love 12 Remambrance ) Bab 3 " Lembaran 2"

" Lembaran 2 "

          Aku menelusuri setiap jejak yang ada. Berpijak pada sisa - sisa kenangan yang masih saja tetap bergores dalam pada setiap memori yang ada. Perlahan membuka lembaran secara pasti, mengukir setiap rindu untuk membiarkan dia tetap menari dalam rangkulan sepi yang menyelubungi hati.
         "Hey pria kecilku.. Lihatlah ! Aku tiba dilembaran kedua ini. Secara bertahap akan membawa memoriku untuk terus mengingatmu dalam kenangan. Tidakkah kau menyadari aku merindukanmu ? " ucapku bergumam dalam hati sembari tersenyum kecil menatap boneka kecil berwarna hijau dihadapanku. Ya sebut saja itu kura - kura. Boneka cinta pertama. Lambang kekalan dalam setiap pasangan yang ada.
         Mungkin aku bisa menyebutnya penyu. Namun saat kata itu terlontar dari mulutku, aku seakan dibuat menggali lubang untuk tinggalkan luka kesedihan yang takkan bertepi untukmu.
Aku takkan pernah lupa bagaimana boneka ini menjadi boneka pertama yang kau kirimkan dari jarak yang jauh disana untuk temani aku. Menjadi temanku, menjadi sandaran tidurku, menjadi pelukan hangatku saat aku merindukanmu. Ya aku begitu bahagia saat penyu ini mewakili kau untuk membayar semua kerinduanku berada disampingmu.
        " Hey kura - kura kecilku. Aku tak mau lagi menyebutmu sebagai penyu. Karna sekarang penyu bukan lg menjadi kata milikku." lanjutku lagi melanjutkan perbincangan kecilku bersama boneka itu. Sedikit mengulas senyum hambar. Senyum kekecewaan untuk kerinduan yang teramat mendalam tentangmu. Untuk semua kenangan yang aku lalui dengan si penyuku. Bagaimana saat aku sakit, aku membutuhkanmu berada disampingku. Menjadi sandaran tidurku menahan sakitnya asma yang aku hadapi. Menghadapi jiwaku yang lelah saat bertempur dengan kegiatan sehari-hariku yang semakin sibuk dengan jadwal ujian akhir nasional dan snmptnku.
        Mungkin dia begitu kecil, hanya seperti patung yang diam. Tapi aku melihat matanya berbicara. Aku melihat dia tersenyum. Aku melihat dia merangkulku. Aku melihat dia teduhkan aku. Karena dia adalah kamu. Begitu berartinya boneka itu saat dulu, hingga kini. Sama seperti berartinya dirimu untukku.
       " Penyu.. Kamu tau kenapa aku tak mau lagi menyebutmu dengan sebutan nama itu ? " tanyaku kembali memecah suasana keheningan dikamarku.
       " Sebab pemilikmu, sebab tuanmu yang memberikan kau padaku, telah menemukan penyunya yang lain. Ada gadis lain yang sedang bercengkrama dalam kemesraan bersama penyumu. Dan itu bukan aku. "  perlahan airmataku menetes merambat basah pipiku, menembus setiap kepiluan hati akan rindu tentang " penyuku ".
        tapi semua doaku hanyalah menjadi uraian airmata yang membuatku terhempas dibawa aliran ombak yang keras, sama halnya seperti penyu yang terhempas ketika dia berada dlm lautan luas yg sepi.
       Kini kau telah benar - benar menjadi penyunya. Kau bukan lagi menjadi penyuku. Doaku agar kau tetap menjadi penyuku seutuhnya hanyalah tinggal doa yang menguap secara perlahan memecah awan kerinduan yang bertumpuk tebal dalam sepiku. Kini hanya tinggal aku. Aku bersama penyuku memeluknya dalam dekapan hangatku. Menjadikannya tetap sebagai penyuku dalam memori indah akan dirimu. Penyu.. Lembaran keduaku untukmu. Ingatlah aku.. Aku yang dulu menjadi sandaran penyumu untuk kau berlabuh dalam hangatan sebuah kasih.

Novel LDR 12 ( Love 12 Remambrance ) Bab 2 " Lembaran 1"

" Lembaran 1"

         Aku tiba dilembaran ini. Lembaran pertama yang mengantarku untuk kembali memutar otakku membawanya menari mengaluni rindu yang ada untuk sekedar bernostalgia akan dirimu dan aku.
12 Maret 2011 adalah tanggal yang kita resmikan untuk menjadi sebuah memori indah antara aku dan kamu. Pria kecil yang merebut hatiku. Membawaku kembali merasakan indahnya cinta setelah terbungkam lama oleh kesepian dalam kesibukkan mantanku sebelumnya.
        5 Maret sebenarnya adalah tanggal yang pasti saat aku memilih kamu. Namun kita meresmikan cinta itu di tanggal 12 ini. Dengan lantunan lagu " Dirimu Satu " bersama petikan gitarmu kau mulai membawaku pada sebuah keadaan cinta yg disebut kasmaran.
       Tidak terpikirkan sama sekali di otakku bahwa aku akan mengulangi kisah yang sama lagi. Ya maksudku hubungan jarak jauh. Aku di Padang dan kau di Jakarta. Jarak yang tidak dekat. Terpisah antara dua pulau yang berbeda. Melewati beberapa provinsi yang ada di Indonesia. Terbentang laut yang luas memisahkan pandanganku dan pandanganmu untuk bersatu.
        Aku memutuskan hubunganku yang dulu, selain ada faktor utamanya, aku memutuskannya juga karena jarak.
        Tapi takku sangka, ketika aku bertanya padamu mampukah untuk melawan jarak ini ? Kau bilang " Aku sanggup kak, aku nggak peduli soal jarak yg memisahkan kita." Tuturmu pria kecil yang begitu sangat merebut hatiku.
         Satu hal lagi yang tak pernah ada dalam bayanganku sebelumnya, bahwa aku akan menjalin kasih dengan pria yang setahun lebih kecil dariku. Tetapi pria ini juga yang ternyata mampu merebut hatiku paling dalam. Meski aku tak pernah tau bagaimana rupa aslimu sebenarnya saat itu.
        Ya sebut saja pacaran dunia maya. Aku memang mengenalmu melalui dunia maya. Kecanggihan teknologi yang membuat orang bisa merasakan cinta dari sudut manapun. Aku hanya mampu melihat fotomu dan mendengar suaramu. Tapi itu bagiku sudah cukup. Terkadang cinta menemukan sendiri jalannya untuk merasakan kenyamanan yang tak bisa diungkapkan oleh fisik.
        Aku mulai dimabuk cinta lagi saat bersamamu. Cinta yang begitu indah dengan perhatian dan suara merdumu. Kasih sayangmu yang begitu teduhkan hatiku. Tutur katamu yang lembut dan ibadahmu yang mampu membuatku terpesona. Kita selalu bersama menjalani ibadah sholat dan tadarus.
         Kita selalu lalui waktu bersama lewat telephone, sms, dan facebook. Termasuk ibadah sholat sekalipun. Mungkin kalian tak pernah terpikirkan bagaimana hubungan jarak jauh bisa melakukan sholat berjemaah dan tadarus bersama. Tapi itulah kita. Kita mampu melakukannya.
Memulai dengan sepenggal sms, " Udah ambil wudhu yang ? Kita mulai sholatnya ya. Bismillah.. AllahuAkbar " ucapmu yang saat itu kita masih berada dalam panggilan sayang " ayang ". Ya selama pacaran kita memakai semua panggilan sayang yang ada dalam setiap orang pacaran.
      Lalu aku memulai sholatku disini. Dan kau pun begitu. Mengikuti sholat seperti biasa. Dan aku benar - benar merasakan bahwa kita berada dalam jemaah. Saat sholatku selesai mengucap kata Assallammualaikum menyapa kanan dan kiriku, handphoneku pun berdering, kau menelvonku untuk berdoa bersama.
     Diawali dengan zikir, aku mengikutimu dari jarak ini. Dan kau pun memimpin doa dalam sholat ini. Dimulai dengan doa dalam bahasa arab dan ditutup dengan doa yang kau tuturkan untuk hubungan aku dan kamu. Setelah itu ibadah kita belum selesai. Aku membuka alquranku, dan kau pun begitu. Kita tadarus bersama dengan surat dan ayat yang sama. Kali ini aku yang membuka suara. Aku yang mengaji dan kau menyimak dari arah sana. Sebuah hubungan baru, kedekatan yang luar biasa kudapat, meski kita berada dalam jarak yang cukup jauh.
      Aku berpikir, orang yang pacaran dekat dan tidak terpisah jarakpun belum tentu bisa melakukan ini disetiap waktunya. Tapi kita mampu. Dan aku berharap, kau takkan lupa memori ini. Kau takkan lupakan ibadahmu disana sekarang. Meski kini, kau tak lagi bersamaku. Memori lembaran pertama yang begitu indah, yang takkan pernah kulupakan sampai akhir hayat hidupku. Sebab cintamu begitu berarti untukku.

Novel LDR 12 ( Love 12 Remambrance ) Bab 1 "12"

"12"


12..
           Aku kembali bertemu tanggal ini. Tanggal yg cukup menguras airmataku utk sekedar menyapa rindu - rindu yg tersemai dalam kalbuku. Entah untuk keberapa kalinya aku melewati tanggal ini disetiap bulannya dalam kesendirian.
           Sedikit menyapaku dalam kesedihan akan luka penyesalan meninggalkan semua kenangan manis di tanggal itu. Membuatku terhenyak mendapati jiwaku yang lelah dimakan oleh rayapan rindu akan dirinya. Mengulas senyuman yang hambar untuk sebuah keceriaan yg palsu didepan banyak orang.
           Entah sampai kapan, aku akan kuat dengan kesendirian bertahan pada satu cinta yang aku tinggalkan. berawal dari hal bodoh sebuah permainan yang akhirnya membuat jiwaku tenggelam dalam kebodohan yang membisu. Kebodohan dalam kepiluan hati yang lemah tanpa dibantu logikaku.
          Sudah kurang lebih 6 bulan dari hari yang mencengkram itu. Saat permainan akan sebuah cinta menelusuri pikiranku utk segera melakukannya. Pengujian akan kesetiaan, pengujian akan seberapa besar rasa itu, rasa antara kita berdua utk ttp bertahan meski tanpa berhubungan dan status pacaran lagi.
         Juli 2012 adalah awal mulai permainan dalam pengujian itu kulakukan. Untuk mencari tau bagaimana rasaku dan rasanya akan tetap bertahan meski tak bersama lagi. Seberapa besar rasa cinta yang tumbuh diantara kita. Berjuta tangis aku rasakan dalam setiap malam yg berlalu. Mendapati aku yg harus memejamkan mataku sendiri tanpa ada buaian senandung tidur darinya.
        Berpuluh - puluh malam aku lalui untuk bisa mendapatkan mataku tertidur diatas jam 1. Membiarkan mata ini lelah setelah tangisan panjang dan pertempuran hati yang dilaluinya, hingga akhirnya membuat dia tertidur sendiri karena sendu.
        Bagaimana tidak, hati ini melakukan perlawanan dengan permainan bodoh yang ada saat mendapati dirimu mengirimkan pesan singkat dan melayangkan panggilanmu pada layar handphoneku untuk dijawab. Dan aku hanya bisa berurai air mata untuk mencoba kuat mengacuhkanmu. Membiarkan hati ini berperang dengan keras kepalaku untuk tetap melakukan permainan bodoh akan pengujian cinta.
       Bukankah ini suatu hal yang bodoh ? Aku menyiksa diriku untuk menahan rindu dan membiarkan semua rindu yg tercipta antara kau dan aku berlalu begitu saja hanya karena pengujianku akan seberapa kuat cinta kita ?? Tapi itulah aku.. Dengan segala kebodohan dan keteguhan hatiku untuk tetap melanjutkan permainan bodoh ini. Berharap semua akan kembali indah di penghujung tahun 2012 nanti. Di bulan Desember tepatnya pada tanggal 16. Saat hari bahagiamu datang menghampirimu. Kejutan terindah yg kupersiapkan untukmu. Dalam hubungan yang indah akan cinta yg kuat dari kita.
       Tapi pikirku salah. Dirimu berpikiran bahwa aku meninggalkanmu karena orang ketiga. Dan berpikiran bahwa aku sudah tak peduli lagi denganmu. Semua anggapan itu bisa kutepiskan dengan pasti.
       Karna selama ini aku mencoba mematikan semua rasa laki - laki lain yang mencoba mengisi hatiku kembali. Agar rasaku mati untuk mereka dan tetap hidup untukmu. Hidup sampai penguhujung tahun sesuai rencana yang sudah ku siapkan itu.
       Penghujung tahun pun tiba. Tanggal yang sudah kupersiapkan itupun datang. Dan semuanya berubah. Tak lagi sesuai dengan rencanaku. Aku hanya mendapati kesia-sian sebuah permainan cinta yang akhirnya memisahkan antara aku dan kamu. membuatku terhempas dan ditampar keras oleh cinta. Bahwa cinta ada bukan untuk dijadikan sebuah permainan. Bahwa cinta ada bukan untuk diuji dalam permainan bodohku.
         Aku terlambat untuk menyadari semua itu. Dan kini.. Aku hanya bisa membuka lembaran demi lembaran cerita cinta denganmu disetiap kenanganku. Membiarkannya tetap ada dalam jiwaku. Meski terasa sakit dalam balutan rindu yang membuka secara perlahan untuk terus membawaku mengingat kembali bagaimana kisah indah tentang hubungan jarak jauh itu dimulai.

Minggu, 28 Oktober 2012

Cerbung : MEMORI BOLA MATA CINTA ( Part 1 )



“ Sudah 15 menit. Hmm Igo pasti datang. Bersabarlah Gi. “ Ujar Gina didalam hatinya sembari tersenyum menatap langit – langit yang begitu cerah malam itu.
                Tatanan lampu taman menerangi setiap pandangan Gina dalam segala arah. Kursi rotan berwarna coklat pekat menjadi alas bersandar Gina ditaman yang memberikan cerita banyak pada dirinya itu. Malam minggu yang sudah biasa menjadi malam istimewa bagi setiap pasangan yang menghabiskan waktunya bersama. Dan taman ini juga menjadi tempat tujuan mereka.
                Gadis itu selalu tersenyum saat melihat setiap tingkah pasangan yang ada didepan matanya. Diujung taman dengan sedikit kegelapan, sepasang kekasih itu duduk dengan mesra sambil mengacungkan jarinya menunjuk bintang – bintang yang bertebaran dengan indah di langit yang hitam itu. Tidak jauh dari tempat duduk Gina sepasang kekasih sedang asyik berebutan makanan. Senyum Gina pun terpancar saat melihat tingkah lucu mereka. Satu pasangan lagi sedang bertengkar hebat dengan suara yang cukup lantang. Seperti tak memedulikan keberadaan mereka didepan umum. Lagi – lagi senyum tipis yang begitu indah dari mulut mungil Gina muncul saat melihatnya. Semua hal yang terjadi didepan matanya adalah setiap fase yang juga pernah dia lalui. Dan terakhir, pandangan itu terhenti tepat pada gadis yang duduk sendirian didepan Gina.
                “ Dia pasti sedang menunggu pacarnya.” Tebak Gina yang juga mengalami hal  sama dengan gadis didepannya itu.
                “ Kalo kamu nggak perlu nunggu lagi, aku disini.” Terdengar suara laki – laki yang tiba datang menghampiri Gina.
                Tubuh tegap tinggi dengan kulit putih berdiri dihadapan Gina. Tatapan mata yang begitu indah dengan bulu mata yang menyentuh punggung matanya. Pria berhidung mancung itu datang dengan setangkai bunga dan memberikan senyum terindahnya pada gadis yang sangat ia cintai itu. Celana jeanz dan baju kaos putih dilampisi jacket kulit coklat membaluti tubuh pria itu.
                “ Maaf aku telat. Konsernya baru selesai setengah jam yang lalu. Aku pikir Cuma dua jam, tapi ternyata lebih. “ jelas Igo yang berprofesi sebagai vocalis band yang terkenal.
                “ Nggak papa kok. Aku ngerti. Yang aku takutin hanya kamu lupa hari ini dan nggak akan datang kesini.” Jawab Gina.
                 “ Ya nggak mungkin aku lupa lah. Tiga tahun kita selalu rayain tanggal ini disini. Dan sampai sekarang tetap sama, nggak ada yang berbeda.”
                “ Ada kok, tiga tahun yang lalu kamu masih orang biasa. Tapi sekarang kamu sudah menjadi artis yang dikenal banyak orang.” Timpal Gina.
                “ Tapi cinta aku tetap sama, dulu, sekarang dan selamanya. Hanya buat kamu.” Jawab Igo memegang kedua tangan Gina dengan tatapan yang begitu indah.
                Hari ini adalah hari yang bersejarah bagi Igo dan Gina. Tepatnya tanggal 9 September saat tiga tahun yang lalu mereka mulai memantapkan hati untuk menjadi sepasang kekasih. Begitu banyak kisah dan rintangan yang mereka lalui dalam tiga tahun ini untuk tetap mempertahankan hubungannya. Dan begitu banyak hal yang telah berubah hingga tanggal ini kembali tiba di tahun yang berbeda.
                Sembilan September 2012 ditahun ini akan menjadi saksi baru bagi hubungan mereka. Igo yang dulu orang biasa, kini sudah menjadi artis yang banyak digilai wanita. Suara merdu dan syair – syair lagu yang indah dari bandnya membuat band Igo menjadi band yang cukup diperhitungkan dalam dunia musik di negara ini. Tapi semuanya tak pernah menyurutkan cinta dan sayangnya pada gadis yang telah banyak memberinya arti kehidupan itu. Semua hal, tawa senang dan sedih mereka lalui bersama. Mulai dari keadaan nol menjadi keadaan yang sangat bernilai. Mereka tetap bersama.
                Igo mangaruk – ngaruk kantong celananya, tampak ingin mengambil sesuatu didalamnya. Sebuah kotak kecil berwarna merah dikeluarkan Igo. Perlahan Igo membukanya sambil duduk dibawah tepatnya dihadapan Gina yang duduk diatas kursi. Sambil bersimpuh Igo membukakannya dan memperlihatkan isinya kepada Gina.
                “ Will you be my future ?” senyum Igo diiringi tatapan serius yang dalam, mengiringi setiap kata yang keluar dari mulutnya. Gina tersenyum bahagia mendengarnya, meski belum bisa berkata apa – apa menjawab pertanyaan Igo.
                “ Kok malah senyum aja ? bukannya dijawab.” Tutur Igo dengan nada manjanya pada Gina. Gina tetap saja masih diam dan hanya bisa tersenyum saat Igo berbicara.
                “ Atau pertanyaannya kurang jelas ya ? Yaudah aku ganti ya. Hmmm... Do you want to married with me ? “ Tanya Igo lagi dengan serius.
                Gina langsung mengangguk iya dengan bahagia saat mendengar pertanyaan terakhir dari Igo. Kotak merah yang berisikan cincin langsung diambil Gina dan menyuruh Igo untuk memasangkan cincinya pada Gina. Dengan semangatnya Igo langsung memakaikan cincin dijari manis Gina. Tepat tiga tahun hubungan mereka kini telah berganti menjadi sepasang tunangan yang siap untuk menikah.
                “ Aku nggak bawa mobil, tadi aku minta anterin Bang Joko aja kesini. Kita pulang jalan kaki ya, kita nikmatin malam ini .” Ajak Igo dengan senyum indah yang nggak pernah lepas dari bibirnya itu.
                Igo menggandeng tangan Gina melewati setiap jalanan yang ada. Tak peduli banyak pasang bola mata yang melihat sang vocalis ternama itu jalan kaki dengan pacarnya yang begitu cantik melewati setiap jalanan yang ada di kota metropolitan itu.
                Gina bersandar manja pada bahu Igo. Bola mata indahnya tak pernah terlepas dari wajah Igo yang ada dihadapannya sekarang. Baginya saat ini dia hanya ingin selalu melihat Igo, dan terus melihatnya seakan – akan hari inilah terakhir dia bisa melihat kekasihnya itu. Mimpi buruk yang selalu menghantuinya akhir – akhir ini menjadi kecemasan tersendiri baginya. Saat ia melihat Igo tak lagi mencintainya di mimpi itu. Saat Igo sudah menemukan seseorang yang baru dalam hidupnya yang begitu ia cintai. Ketakutan itulah yang membuat Gina tak pernah hentinya memandang Igo yang sampai detik ini masih sangat mencintainya.
                “ Kamu lapar nggak ? Kita beli kacang rebus dulu yuk disana.” Ajak Igo pada tunangannya itu.
                “ Iya aku mau.” Jawab Gina dengan semangat.
                “ Kamu tunggu disini ya. Biar aku yang nyeberang kesana belinya.” Tutur Igo.
                Gina berdiri ditepi jalan menunggu Igo yang telah menyeberang jalan membeli makanan untuknya. Pandangan Gina tak pernah henti dari cowok ganteng satu itu. Meskipun kini masing – masing mereka berada diseberang jalan yang berbeda, pandangan mata mereka tetap saling berhadapan satu sama lain. Saling melemparkan senyum sayang pada kekasihnya itu.
                “ Ni Mas uangnya. Makasi ya Mas. “ tutur Igo mengakhiri pembeliannya diseberang jalan itu.
                Dengan langkah kaki yang begitu semangat untuk menghampiri kekasihnya yang sudah menunggu diseberang sana, Igo berjalan begitu cepat dan tak mengalihkan pandangannya pada Gina. Begitu juga dengan Gina yang sudah girang menanti datangnya Igo dengan bungkusan kacang itu.
                Pandangan Gina mulai beralih ke arah jalanan tepat disebelah kirinya. Mobil sedan hitam yang melaju begitu kencang menuju arah Igo berjalan. Gina mulai panik saat Igo tidak memperhatikan jalannnya, tapi malah tetap menatap Gina saja.
                “ Igo awas itu ada mobil !” teriak Gina sekerasnya – kerasnya pada Igo.
                “ Apaa ? “ Igo tidak mendengar suara Gina yang terkalahkan dengan suara bising dijalanan. Di benak Igo, teriakan Gina ingin dirinya cepat sampai karena terlalu lama menunggunya. Igo malah mempercepat langkahnya tanpa memedulikan jalan yang ia lewati.
                “ Awas Igo ! “ Teriak Gina lagi.
                Saat mobil sudah mulai mendekat, saat itu juga langkah kaki Gina dengan spontan berlari menghampiri Igo yang begitu dekat dengan mobil itu. Gina langsung melompat berusaha untuk selamatkan Igo.
                “ Awas Igo Mobil !!” teriak Gina saat mendapati tubuh Igo.
                Plaaaaaaaaaaaaaaaaaak ! Kedua tubuh mereka terhempas keras begitu jauh dari tempat mereka ditabrik mobil sedan berwarna hitam itu. Mereka tak sadarkan diri dalam luka yang sangat parah.
                                                                                                ***
                Hening dalam kebisuan saat semua orang terpaku menatap tetes – tetes air yang mengalir dalam dua botol infus diruangan yang berbeda. Keadaan parah yang cukup mengenaskan bagi dua pasangan ini. Keluarga hanya bisa terdiam dalam isak tangis yang cukup dalam dihatinya. Saat menyaksikan keluarga mereka terbaring lemah diranjang rumah sakit.
                Kepedihan yang cukup dalam terlihat dari keluarga Gina yang kini terbaring lemah dengan balutan benang dikepalanya, tanda lukanya memerlukan jahitan yang cukup banyak. Hingga detik ini Gina masih dalam keadaan koma. Mata Gina yang terlihat seperti lebam tak mampu untuk terbuka.
                “ Ada benturan keras dari serpihan kaca mobil yang menimpa mata Gina. Banyak kemungkinan hal ini akan menyebabkan kebutaan pada mata Gina.” Tutur Dokter pada keluarga Gina.
                “ Lalu bagaimana dengan Igo dokter ? Apa ada yang cukup parah ? “ tanya keluarga Igo.
                “ Dada Igo cukup terbentur keras, kami masih memeriksa bagian dalam Igo yang kelihatannya sangat parah. Berdoalah agar keadaan baik – baik saja.” Jawab Dokter lagi.
                                                                                                ***
                Mereka terbaring lemah dan tak sadarkan diri dalam beberapa hari secara bersamaan. Tapi tepat dihari ketiga mereka dirawat, Igo mulai sadarkan diri. Tapi tetap saja Igo belum bisa untuk keluar dari rumah sakit ini. Bagian dalam Igo jauh mempunyai luka yang cukup dalam dibandingkan keadaan luarnya.
                “ Gina dimana Ma ? Bisa antar Igo keruangannya ? “ tanya Igo saat Mamanya usai menjawab pertanyaan wartawan yang menanyakan keadaan Igo.
                Mama Igo melirik pada suster yang sedang memeriksa keadaan Igo. Memastikan apakah Igo bisa sudah diperbolehkan untuk jalan.
                “ Mari saya antar keruangannya Gina.” Jawab suster yang menyadari lirikan mata Mama Igo.
                Dengan berjalan tertatih – tatih, Igo mengikuti langkah suster yang menuntunnya. Langkah Igo terhenti mendapati kekasihnya masih jua tak sadarkan diri dengan keadaan mata yang cukup bengkak dan balutan benang dikepalanya.
                “ Bisa tinggalin saya sendiri disini Sus ? Nanti kalau ada apa – apa, saya akan langsung panggil suster. “ pinta Igo pada suster yang awalnya berdiam diri menjaga mereka.
                “ Baik Mas. Nanti kalau ada apa – apa, langsung pencet   tombol itu ya.” Tunjuk suster pada tombol yang melekat didinding dibelakang ranjang Gina. Igo mengangguk pelan.
                Air mata itu tiba – tiba saja jatuh mengalir di pipi Igo. Digenggamnya tangan Gina erat – erat oleh Igo. Menatap dalam sebuah harapan akan kesadaran yang begitu ditunggu olehnya. Sambil mengecup punggung tangan, Igo berdoa dalam harapan yang dalam. Berharap Gina akan baik – baik saja.
                “ Bangun sayang. Aku ada disini. Aku ingin kita lanjutin mimpi kita ditaman.” Tutur Igo dalam isak tangis yang cukup tertahan dalam bibirnya.
                Jari jemari itu mulai bergerak perlahan mencoba menyam,bungkan arwahnya yang mungkin terlepas dari jasadnya selama beberapa hari ini. Mata yang indah dari pria berkulit putih itu langsung terbangun saat mendapati tangan yang ia genggam mulai bergerak.
                “ Gi.. kamu sadar ? Gi bangun sayang. Ini aku. “ terdengar lagi suara harapan dari Igo.
                Bulu mata yang lentik mulai bergerak saat matanya mencoba membuka temukan warna – waran dalam penglihatannya. Tapi sayang, saat mata itu terbuka yang ada hanya warna kelabu yang kelam. Tak ada warna – warni lagi dalam kehidupan.
                “ Gi... kamu bisa dengar aku ? Kamu bisa jawab pertanyaan aku ? “ Tanya Igo lagi memastikan Gina benar – benar sadar.
                “ Ada apa dengan mata aku ? Kenapa aku sama sekali tidak bisa melihat apa – apa ? “ tanya gadis itu saat mulai membuak suaranya.
                Sontak Igo terkejut mendengar pertanyaan yang terlontar dari mulut Gina. Meskipun orangtua Igo telah menjelaskan lebih dulu sebelumnya, Igo masih belum bisa percaya kalau Gina akan menjadi buta. Tangisan dalam diam pun kembali terurai dalam suasana yang begtiu hening diruangan itu dari Igo.
                “ Ini hanya sementara sayang. Setelah operasi,kamu akan bisa melihat lagi kok.” Hibur Igo yang berusaha berbohong untuk tenangkan hati Gina.
                “ Sayang ? Kamu siapa ? “ tanya Gina dalam tanda tanya yang cukup besar saat mendengar suara laki – laki yang sedang berbicara dengannya sedari tadi. Satu pertanyaan lagi yang membuat Igo cukuop terhenyak dalam kaget yang luar biasa, saat Gina mulai tak mengenali suara Igo lagi.
                “ Aku Igo. Kekasih kamu, tunangan kamu sayang. Mungkin suara aku sedikit berubah karena belum terlalu pulih sakit aku, makanya kamu sampai nggak sadar gini. “ ujar Igo lagi untuk menghibur hatinya yang cukup pilu.
                “ Sakit yang pulih ? Memangnya aku sekarang dimana ?” tanya Gina lagi yang tampak bingung dengan kejadian apa yang telah menimpa dirinya.
                “ Kamu lagi dirumah sakit sayang. Tiga hari yang lalu kita kecelakaan bersama. Dan sekarang kita baru siuman. “ ucap Igo berusaha menjelaskan.
                “ Kecelakaan ? Bersama siapa ? “ pertanyaan Gina semakin aneh. Ketidaktauan sama sekali yang menimbulkan tanda tanya begitu besar oleh orang yang mendengarkannya tentang keadaan Gina sekarang. Igo semakin heran dan takut dalam kecemasan melihat keadaan Gina yang ada dihadapannya sekarang. Sepengetahuan Igo dari keluarganya, Dokter hanya bilang kalau Gina akan buta. Tapi kenapa kenyataan yang sekarang malah bertambah ? Gina terlihat seperti orang yang sama sekali tidak mengingat kejadian apapun yang menimpa dirinya. Ketakutan akan hilang ingatan langsung bergelayutan dalam benak Igo.
                “ Sama aku Gi. Tunangan kamu, Igo. Kecelakaan setelah kita selesai merayakan anniversary kita. “ jelas Igo lagi berusaha mengingatkan kejadian yang ada pada Gina.
                “ Igo ? Igo siapa ? Anniversary apa ? Aku sama sekali nggak ingat. Aku nggak tahu apa – apa.” Jawab Gina dalam kebingungan dan tanda tanya yang cukup dalam.
 ***
               

Kamis, 25 Oktober 2012

Sinopsis Novel Circle In Love ( Love In Cycle ) by Tria Dara Andiza

Love In Cycle

      Sebuah perputaran dalam cinta. Aku menemukan lingkaran cinta dan kehidupan saat aku bertemu dengan wajah orang - orang yang aku sayang, Rifel, Rafel, dan Voza. aku berada dalam dua cinta anak kembar, sebelum aku bertemu dengan gadis berparas cantik yang beprofesi sebagai model yang terkenal itu. Ada banyak perbedaan pada kembar ini. Rifel yang begitu lemah untuk menyatakan cinta kepadaku, Rafel yang begitu keras dan belum pernah menemukan cinta sejatinya kurasa. Dan Voza, gadis malang yang masuk tiba - tiba dalam kehidupan kami bertiga. Aku yakin dia yang dikirimkan Tuhan untuk membawaku kembali ke pangkuan rifel yang telah lebih dulu pergi meninggalkan kami berdua. Rifel yang telah pergi dengan satu sayapnya melukiskan cintanya yang masih saja tertinggal dihatiku. Rifel dalam wajah yang lemah bersatu dengan tubuh Rafel yang begitu tegas dan keras. Sedangkan aku hanya mempunyai satu sayap yang membuat bingung bagaimana cara untuk mendapatkan satu sayapnya lagi. Aku masih mempunyai Rafel yang selama ini bersamaku. Aku tidak mungkin meninggalkannya dalam kesendirian. Dan gadis malang itu datang, membawa perputaran dalam kehidupannya, membawa kisah cintanya bersama Yezzi yang begitu menyakitkan. Hingga membawanya kedalam jeruji besi yang dingin. Perputaran roda dalam kehidupannya, seketika berubah menjadi perputaran dalam cinta kami bertiga. Gadis malang berwajah yang sangat cantik, namun harus ternoda dengan goresan luka di pipinya karena sakitnya sebuah cinta dalam kehidupan yang nyata. Kehadirannya membawa cinta dihati Rafel, aku bisa rasakan itu. Meski terkadang sering terucap amarah dari mulut Rafel padanya karena membuat adiknya Rifel meninggal. Tapi aku bisa tau dibalik amarah itu terucap kata cinta untuk gadis berparas cantik itu. Aku beruntung menemukannya.
        Aku baluti selendang mengajaknya kembali menuju kehidupan yang indah. Dengan uluran tangan Rafel yang membawanya kepada cinta sejati yang sesungguhnya. Dan saat itulah, Rifel mengulurkan tangannya padaku, Membawaku untuk menyatukan sayap - sayap yang telah patah itu. Untuk menjadikan cinta kita bersatu setelah sekian lama terpisah. Semuanya bagiku seperti perputaran. Aku................. Deluna. Kisahku yang dulu bersama Rafel, berputar menuju Rifel. Dan rafel yang dulunya bersamaku, berbalik arah untuk berputar menuju cinta Voza.

Love In Cycle
Sebuah kisah cinta yang begitu menarik serta terdapat banyak konflik dan cerita yang pelik dalam sebuah fenomena kehidupan.

Sabtu, 14 April 2012

#1 Tanda Tanya ?


Manusia diantara pilihan
Manusia adalah makhluk Tuhan yang tidak akan pernah luput dari dosa. Terkadang hal yang tampak indah, sesungguhnya dosa nyata bagi mereka yang mempunyai pegangan agama dalam hidupnya. Saat semua kesalahan dilakukan dalam hitungan sebagai dosa, mungkin mereka tidak menyadarinya. Tetapi saat dosa itu kembali dipertanyakan, tidakkah mereka takut akan akibat yang diterimanya ?
Ada hal baik dan ada hal buruk. Ada pahala dan ada dosa. Lalu ada surga dan neraka. Akan kemana tujuan yang ingin dicapai, tergantung pada tindakan mereka selama mereka berada didunia ini. Ada perbedaan hal baik dan hal buruk, menuntun manusia berpikir, membedakan dan berusaha untuk mencapai hal yang lebih baik. Ada pahala dan dosa, sebagai hitungan buat manusia untuk berhati – hati melakukan tindakan terhadap apa yang akan mereka dapat nanti setelah mereka melakukan sesuatu. Lalu apa kabarnya, bagi adanya surga dan neraka ? Jika dua hal itu tidak diberikan, akankah manusia akan tetap melakukan hal terbaik dan menyembah Tuhannya untuk mendapatkan indahnya surga ?
          Didalam agamaku, Islam… begitu jelas dijelaskan bagaimana indahnya surga dalam kehidupan yang abadi. Bukankah setiap manusia menginginkan kehidupan yang begitu indah untuk dirinya maupun orang tersayangnya ? Tapi mengapa, terkadang keinginan tak sesuai dengan wujud yang mereka lakukan untuk mendapatkan kehidupan yang indah itu ? Bukankah itu sangat tidak adil ?
          Manusia hanya menginginkan kebahagiaan, tapi mereka sendiri terkadang enggan melakukan hal yang diwajibkan kepada mereka oleh Allah SWT, sang Maha Kuasa. Allah hanya menginginkan manusia beribadah kepadanya, tak ada permintaan yang berlebihan.  Hanya inginkan manusia bertakwa kepada-Nya. Melakukan perintahNYa dan menjauhi laranganNYa. Bukankah itu persyaratan yang sangat mudah untuk mendapatkan indahnya surga di kehidupan yang abadi ? Tetapi mengapa manusia terkadang sering ingkar dan melakukan kesalahan dalam hidupnya.
          Allah telah memberikan nikmat yang luar biasa yang tidak bisa kau hitung dengan jarimu sendiri. Ambil saja contoh kecil saat kau menghirup udara di dunia ini. Udara yang begitu banyak dan gratis untuk tetap melangsungkan kehidupanmu. Kau bayangkan dengan posisi mereka yang sakit dan memerlukan oksigen dirumahsakit. Berapa banyak biaya yang dikeluarkan untuk mendapat satu tabung gas oksigen ? Bukankah jumlahnya sangat mahal ? Lalu apalagi yang membuat kau masih tidak bersyukur atas nikmat Allah selama ini ?
          Itulah gunanya, Allah memberi manusia akal dan pikiran. Memberikan perbedaan hal yang baik, buruk, pahala dan dosa, serta surga dan neraka. Agar mereka berpikir dan berhati – hati dalam bertindak dan mengingat bagaimana nikmat yang selama ini telah diberikan Allah SWT. Sudah sepantasnya luangkan waktumu untuk merenung, bersyukur dan bersujud kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia yang telah diberikanNYA.
         
Thanks To : ALLaH SWT

Sabtu, 07 April 2012

Tanda Tanya ( ? )

# Introduction >> Tanda Tanya ( ? )

    Aku bukanlah seorang ahli agama, aku bukan lulusan sarjana agama, aku juga bukan ustad/ustadzah, dan aku juga bukan seseorang yang berkelana mencari tahu untuk meneliti mana ajaran agama yang benar menurut mereka. Aku hanyalah manusia biasa. Manusia yang juga tidak akan luput dari dosa. Manusia yang terkadang dengan mudahnya dirayu setan untuk menemaninya di neraka. Tak ada manusia yang sempurna. Dan tak ada manusia yang suci bersih dari dosa. Aku yakin itu. Seorang ustad atau ahli agamapun, mereka pasti juga pernah melakukan kesalahan yang menjadi sebuah hitungan sebagai dosa.
    Ini bukanlah sebuah cerita cinta. Dan ini juga bukan sebuah kisah cinta nyata yang inspiratif. Tapi cerita ini adalah sebuah renungan. Renungan tentang jiwa mereka yang menyentuh kata keyakinan dalam agama dihati masing – masing setiap insan. Cerita ini berawal dari tanda tanya mereka, yaitu manusia. Manusia yang mungkin pernah bertanya – tanya tentang sesuatu yang mereka pikirkan tentang hari akhir. Tentang dosa – dosa didalam agama. Tentang suatu pikiran yang diluar batas logika para manusia yang mungkin menimbulkann tanda tanya bagi banyak orang.
    Berawal dari renungan malamku ditempat tidur yang cukup luas. Aku terpikir untuk menghentikan tulisan cinta inspiratifku untuk sementara waktu. Ini bukanlah hasil dari pertapaan seseorang yang menyendiri digua yang besar, bukan pertapaan seseorang dipuncak gunung atau semacamnya. Mungkin aku bisa mengatakan bahwa ini hasil dari bayangan yang tiba – tiba muncul pada malam itu. Bayangan yang mengerikan ketika membayangkan apa yang akan terjadi nanti seketika bumi ini sudah lenyap begitu saja. Seketika hari akhir yang membuat banyak manusia ketakutan menantinya datang didepan mata manusia.
   Dan seketika itulah, detak jantungku berpacu dengan cepat melawan nafasku yang berhembus tak stabil. Seolah – olah mereka berada dalam suatu lomba yang memerlukan kecepatan untuk sampai digaris finish terlebih dahulu. Saat bayangan tak mampu lagi kuteruskan, saat itulah aku terbangun dari ranjangku. Mengatur nafas dan detak jantungku agar kembali seperti semula. Ini adalah sebuah rasa. Sebuah rasa yang membuat setiap manusia bergidik membayangkannya. Sebuah rasa yang disebut banyak orang dalam satu kata, “ TAKUT”.
    Aku bangun untuk membuat jantung dan nafas ini lebih tenang. Aku ambil air dan membasuhkannya kemukaku secara berulang sebanyak tiga kali. Begitu juga dengan kedua tangan, rambut, telinga dan kakiku. Ya... lebih tepatnya aku mengambil wudhu untuk melaksanakan kewajibanku sebagai umat Tuhanku, ALLAH SWT. Aku ambil wudhu untuk sholat Isya. Setelah itu, aku baru bisa rasakan bagaimana hatiku mulai tenang, terutama dalam tidur malamku hari ini.
    Semuanya adalah latar belakang dalam penulisan cerita ini. Banyak hal yang aku dapatkan dari bayangan malam itu. Dan saat itu juga aku mendapatkan jawabannya. Bukankah manusia hidup penuh dengan tanda tanya dihatinya ? Bukankah manusia mempunya rasa ingin tahu yang tinggi ? Untuk itulah aku menulis cerita Tanda Tanya ( ? ) ini. Tentang pertanyaan dari para manusia mengenai sesuatu yang mungkin tidak bisa dijawab oleh logika mereka. Tapi agama dan keyakinan, mereka mampu menjawabnya. Mereka punya jawabannya.
    Cerita ini tidak berhenti sampai disini. Ini hanyalah pembuka cerita saja. Tunggu post selanjutnya tentang isi dan penjabaran dari tanda tanya manusia, yang mungkin salah satunya juga menjadi tanda tanya di hati kalian para pembaca blog ini. Aku hanya ingin berbagi cerita, tidak bermaksud untuk apa – apa atau hal buruk lainnya. Terima kasih untuk kalian yang tertarik dan menanti cerita selanjutnya tentang bagian – bagian dari cerita Tanda Tanya ( ? ) ini. Dan aku juga mengucapkan terimakasih bagi kalian yang mungkin tidak menyukainya.


Terima kasih telah mengunjungi blogku ini. Nantikan #1>> Tanda Tanya ( ? ) dalam postingan selanjutnya :D

Template by:

Free Blog Templates