Kamis, 24 Januari 2013

Novel LDR 12 ( Love 12 Remambrance ) Bab 2 " Lembaran 1"

" Lembaran 1"

         Aku tiba dilembaran ini. Lembaran pertama yang mengantarku untuk kembali memutar otakku membawanya menari mengaluni rindu yang ada untuk sekedar bernostalgia akan dirimu dan aku.
12 Maret 2011 adalah tanggal yang kita resmikan untuk menjadi sebuah memori indah antara aku dan kamu. Pria kecil yang merebut hatiku. Membawaku kembali merasakan indahnya cinta setelah terbungkam lama oleh kesepian dalam kesibukkan mantanku sebelumnya.
        5 Maret sebenarnya adalah tanggal yang pasti saat aku memilih kamu. Namun kita meresmikan cinta itu di tanggal 12 ini. Dengan lantunan lagu " Dirimu Satu " bersama petikan gitarmu kau mulai membawaku pada sebuah keadaan cinta yg disebut kasmaran.
       Tidak terpikirkan sama sekali di otakku bahwa aku akan mengulangi kisah yang sama lagi. Ya maksudku hubungan jarak jauh. Aku di Padang dan kau di Jakarta. Jarak yang tidak dekat. Terpisah antara dua pulau yang berbeda. Melewati beberapa provinsi yang ada di Indonesia. Terbentang laut yang luas memisahkan pandanganku dan pandanganmu untuk bersatu.
        Aku memutuskan hubunganku yang dulu, selain ada faktor utamanya, aku memutuskannya juga karena jarak.
        Tapi takku sangka, ketika aku bertanya padamu mampukah untuk melawan jarak ini ? Kau bilang " Aku sanggup kak, aku nggak peduli soal jarak yg memisahkan kita." Tuturmu pria kecil yang begitu sangat merebut hatiku.
         Satu hal lagi yang tak pernah ada dalam bayanganku sebelumnya, bahwa aku akan menjalin kasih dengan pria yang setahun lebih kecil dariku. Tetapi pria ini juga yang ternyata mampu merebut hatiku paling dalam. Meski aku tak pernah tau bagaimana rupa aslimu sebenarnya saat itu.
        Ya sebut saja pacaran dunia maya. Aku memang mengenalmu melalui dunia maya. Kecanggihan teknologi yang membuat orang bisa merasakan cinta dari sudut manapun. Aku hanya mampu melihat fotomu dan mendengar suaramu. Tapi itu bagiku sudah cukup. Terkadang cinta menemukan sendiri jalannya untuk merasakan kenyamanan yang tak bisa diungkapkan oleh fisik.
        Aku mulai dimabuk cinta lagi saat bersamamu. Cinta yang begitu indah dengan perhatian dan suara merdumu. Kasih sayangmu yang begitu teduhkan hatiku. Tutur katamu yang lembut dan ibadahmu yang mampu membuatku terpesona. Kita selalu bersama menjalani ibadah sholat dan tadarus.
         Kita selalu lalui waktu bersama lewat telephone, sms, dan facebook. Termasuk ibadah sholat sekalipun. Mungkin kalian tak pernah terpikirkan bagaimana hubungan jarak jauh bisa melakukan sholat berjemaah dan tadarus bersama. Tapi itulah kita. Kita mampu melakukannya.
Memulai dengan sepenggal sms, " Udah ambil wudhu yang ? Kita mulai sholatnya ya. Bismillah.. AllahuAkbar " ucapmu yang saat itu kita masih berada dalam panggilan sayang " ayang ". Ya selama pacaran kita memakai semua panggilan sayang yang ada dalam setiap orang pacaran.
      Lalu aku memulai sholatku disini. Dan kau pun begitu. Mengikuti sholat seperti biasa. Dan aku benar - benar merasakan bahwa kita berada dalam jemaah. Saat sholatku selesai mengucap kata Assallammualaikum menyapa kanan dan kiriku, handphoneku pun berdering, kau menelvonku untuk berdoa bersama.
     Diawali dengan zikir, aku mengikutimu dari jarak ini. Dan kau pun memimpin doa dalam sholat ini. Dimulai dengan doa dalam bahasa arab dan ditutup dengan doa yang kau tuturkan untuk hubungan aku dan kamu. Setelah itu ibadah kita belum selesai. Aku membuka alquranku, dan kau pun begitu. Kita tadarus bersama dengan surat dan ayat yang sama. Kali ini aku yang membuka suara. Aku yang mengaji dan kau menyimak dari arah sana. Sebuah hubungan baru, kedekatan yang luar biasa kudapat, meski kita berada dalam jarak yang cukup jauh.
      Aku berpikir, orang yang pacaran dekat dan tidak terpisah jarakpun belum tentu bisa melakukan ini disetiap waktunya. Tapi kita mampu. Dan aku berharap, kau takkan lupa memori ini. Kau takkan lupakan ibadahmu disana sekarang. Meski kini, kau tak lagi bersamaku. Memori lembaran pertama yang begitu indah, yang takkan pernah kulupakan sampai akhir hayat hidupku. Sebab cintamu begitu berarti untukku.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

bagus, tapi kurang panjag

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates